Selasa, 31 Maret 2015

Metodologi Penelitian Kualitatif



A.    Pendahuluan
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.[1] Berdasarkan hal tersebut maka penelitian harus dilaksanakan dengan cara ilmiah yaitu berarti kegiatan penelitian itu harus didasarkan pada rasional (cara-cara yang dilakukan adalah cara-cara yang masuk akal), empiris (cara-cara yang dilakukan dapat diamati dengan indera manusia), dan sistematis (proses yang digunakan dalam  penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis).
Salah satu metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif. Metode ini dinamakan sebagai sebagai metode baru, karena popularitasnya belum lama, dinamakan juga sebagai metode artistic, karena proses penelitia lebih bersifat seni.[2]
Maka dalam makalah ini akan membahas sedikit dari apa yang terkandung dalam metode kualitatif.
B.     Rumusan Masalah
1)      Apakah yang dimaksud dengan metode kualitatif ?
2)      Bagaimanakah karekteristik dari penelitian kualitatif ?
3)      Bagaimakah langkah-langkah penelitian kualitatif ?
4)      Apakah perbedaan antara penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif ?

C.    Pembahasan
1.         Pengertian Metode Kualitatif
Ada beberapa pendapat tentang pengertian dari penelitian kualitatif, diantaranya adalah sebagai betikut :
a.       Menyimpulkan bahwa metode penelitian kulitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitaif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.[3]
b.      Meleong, mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah, yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks social secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti.[4]
c.       Penelitian kualitaif merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh social yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitaif.[5]
Metode kualitatif digunakan untuk kepentinagn yang berbeda-beda, berikut ini akan dikemukakan kapan metode kualitatif digunakan.
1)      Bila masalah belum jelas, masih remang-remang atau mungkin masalah yang masih gelap. Kondisi  ini cocok untuk penelitian kualitatif karena peneliti akan langsung masuk ke obyek, melakukan penjelajahan masalah, sehingga masalah akan dapat ditemukan dengan jelas.
2)      Untuk memahami di balik data yang tampak, sebagai contoh, yaitu kecakapan siswa dalam berbicara bahasa arab, kemampuan untuk menggunakan kosa kata dan lainnya.
3)      Untuk memahami interaksi sosial, hal hanya dapat diteliti dengan penelitian kualitatif, dengan cara ikut berperan serta, dengan demikian akan ditemukan pola hubungan yang jelas.
4)      Memahami perasaan orang. Dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan observasi berperan serta untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain.
5)      Untuk menggembangkan teori, metode ini paling cocok untuk mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh melalui lapangan. Pada tahap awalnya, peneliti melakukan pengumpulan data yang mendalam sehingga dapat ditemukan hubungan antara gejala. Hipotesis tersebut selanjutnya diverivikasikan dengan pengumpulan data yang lebih mendalam. Bilahipotesis terbukti, maka akan menjadi teori atau tesis.
6)      Untuk memastikan kebenaran data.
7)      Meneliti sejarah perkembangan seorang tokoh atau masyarakat.
         
2.      Karakteristik Penelitian Kuakitatif
Adapun beberapa ciri-ciri metode penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Biklen, yaitu:[6]
a.       Penelitian kualitatif mempunyai setting yang alami sebagai sumber data langsung, dan peneliti sebagai instrumen kunci.
b.      Penelitian kualitatif adalah penelitian yang deskriptif. Data yang dikumpulkan lebih banyak kata-kata atau gambar-gambar daripada angka
c.       Penelitian kualitatif lebih memperhatikan proses daripada produk. Hal ini disebabkan oleh cara peneliti mengumpulkan dan memaknai data, setting atau hubungan antar bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses.
d.      Peneliti kualitatif mencoba menganalisis data secara induktif: Peneliti tidak mencari data untuk membuktikan hipotesis yang.mereka susun sebelum mulai penelitian, namun untuk menyusun abstraksi.
e.       Penelitian kualitatif menitikberatkan pada makna bukan sekadar perilaku yang tampak.
Atas dasar penggunaanya, dapat dikemukakan bahwa tujuan penelitian kualitatif dalam bidang pendidikan yaitu untuk:
a)      Mendeskripsikan suatu proses kegiatan pendidikan berdasarkan apa yang terjadi di lapangan sebagai bahan kajian lebih lanjut untuk menemukenali kekurangan dan kelemahan pendidikan sehingga dapat ditentukan upaya penyempurnaannya.
b)      Menganalisis dan menafsirkan suatu fakta, gejala dan peristiwa pendidikan yang terjadi di lapangan sebagaimana adanya dalam konteks ruang dan waktu serta situasi lingkungan pendidikan secara alami.
c)      Menyusun hipotesis berkenaan dengan konsep dan prinsip pendidikan berdasarkan data dan informasi yang terjadi di lapangan (induktif) untuk kepentingan pengujian lebih lanjut melalui pendekatan kuantitatif.
Adapun pendapat lain tentang karekteristik penelitian kualitatif sebagai berikut :
a.       Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data
Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial merupakan kajian utama penelitian kualitatif. Peneliti pergi ke lokasi tersebut, memahami dan mempelajari situasi. Studi dilakukan pada waktu interaksi berlangsung di tempat kejadian. Peneliti mengamati, mencatat, bertanya, menggali sumber yang erat hubungannya dengan peristiwa yang terjadi saat itu. Hasil-hasil yang diperoleh pada saat itu segera disusun saat itu pula. Apa yang diamati pada dasarnya tidak lepas dari konteks lingkungan di mana tingkah laku berlangsung.
b.      Memiliki sifat deskriptif analitik
Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif analitik. Data yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka. Peneliti segera melakukan analisis data dengan memperkaya informasi, mencari hubungan, membandingkan, menemukan pola atas dasar data aslinya (tidak ditransformasi dalam bentuk angka). Hasil analisis data berupa pemaparan mengenai situasi yang diteliti yang disajikan dalam bentuk uraian naratif. Hakikat pemaparan data pada umumnya menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa dan bagaimana suatu fenomena terjadi. Untuk itu peneliti dituntut memahami dan menguasai bidang ilmu yang ditelitinya sehingga dapat memberikan justifikasi mengenai konsep dan makna yang terkandung dalam data.
c.       Tekanan pada proses bukan hasil
Tekanan penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada hasil. Data dan informasi yang diperlukan berkenaan dengan pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana untuk mengungkap proses bukan hasil suatu kegiatan. Apa yang dilakukan, mengapa dilakukan dan bagaimana cara melakukannya memerlukan pemaparan suatu proses mengenai fenomena tidak dapar dilakukan dengan ukuran frekuensinya saja. Pertanyaan di atas menuntut gambaran nyata tentang kegiatan, prosedur, alasan-alasan, dan interaksi yang terjadi dalam konteks lingkungan di mana dan pada saat mana proses itu berlangsung. Proses alamiah dibiarkan terjadi tanpa intervensi peneliti, sebab proses yang terkontrol tidak akan menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Peneliti tidak perlu mentaransformasi data menjadi angka untuk mengindari hilangnya informasi yang telah diperoleh. Makna suatu proses dimunculkan konsep-konsepnya untuk membuat prinsip bahkan teori sebagai suatu temuan atau hasil penelitian tersebut.
d.      Bersifat induktif
Penelitian kualitatif sifatnya induktif. Penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta empiris. Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari suatu proses atau penemuan yang tenjadi secara alami, mencatat, menganalisis, menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpulan-kesimpulan dari proses tersebut. Kesimpulan atau generalisasi kepada lebih luas tidak dilakukan, sebab proses yang sama dalam konteks lingkungan tertentu, tidak mungkin sama dalam konteks lingkungan yang lain baik waktu maupun tempat. Temuan penelitian dalam bentuk konsep, prinsip, hukum, teori dibangun dan dikembangkan dari lapangan bukan dari teori yang telah ada. Prosesnya induktif yaitu dari data yang terpisah namun saling berkaitan.
e.       Mengutamakan makna
Penelitian kualitatif mengutamakan makna. Makna yang diungkap berkisar pada persepsi orang mengenai suatu peristiwa. Misalnya penelitian tentang peran kepala sekolah dalam pembinaan guru, peneliti memusatkan perhatian pada pendapat kepala sekolah tentang guru yang dibinanya. Peneliti mencari informasi dari kepala sekolah dan pandangannya tentang keberhasilan dan kegagalan membina guru. Apa yang dialami dalam membina guru, mengapa guru gagal dibina, dan bagaimana hal itu terjadi. Sebagai bahan pembanding peneliti mencari informasi dari guru agar dapat diperoleh titik-titik temu dan pandangan mengenai mutu pembinaan yang dilakukan kepala sekolah. Ketepatan informasi dari partisipan (kepala sekolah dan guru) diungkap oleh peneliti agar dapat menginterpretasikan hasil penelitian secara sahih dan tepat.

3.      Langkah-Langkah Penelitian Kualitatif
Langkah-langkah dalam penelitian kualitatif menurut Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D adalah sebagai berikut :
1)      Deskripsi
Dalam penelitian kualitatif, meskipun peneliti belum menemukan masalah, namun dapat langsung memasuki obyek atau lapangan. Maka di lapangan itulah waktu untuk peneliti melihat gejala yang ada di tempat itu, yang masih bersifat umum. Dalam fase deskripsi ini peniliti mendiskripsikan apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan ditanyakan. Caranya dengan berfikir, bertanya, analisis, dan kesimpulan.
2)      Reduksi atau Fokus
Pada tahap ini, peneliti mereduksi segala informasi yang telah diperoleh pada tahap pertama (deskripsi). Hal ini ditujukan untuk mendapatkan focus pada masalah tertentu. Cara dengan menyortir data yang menarik, penting, berguna, dan baru, data yang merasa tidak dipakai disingkirkan, lalu dikelompokkan menjadi kategori yang ditetapkan sebagai focus penelitian. Caranya dengan berfikir, bertanya, analisis, dan kesimpulan.
3)      Section
Pada tahap ini peneliti menguraikan focus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci dan menganalisis lebih dalam terhadap data dan informasi yang diperoleh, maka peneliti dapat mamperoleh tema dengan cara mengkonstuksikan data yang diperoleh menjadi suatu bangunan pengetahuan, hipotesis, atau ilmu yang baru. Caranya dengan berfikir, bertanya, analisis, dan kesimpulan.
4)      Kesimpulan
Setelah menjalani proses pengumpulan data dengan ke tiga cara atau tahap di atas secara berulang-ulang dengan berbagai cara dan berbagai sumber, maka dapatlah ditarik suatu kesimpulan akhir. Dalam kesimpulan ini, dapat berupa informasi-informasi penting yang terdiri dari informasi deskriptif, atau informasi komparatif, atau informasi asosiatif.
4.      Perbedaan antara Penelitian Kualitatif dan Penelitian Kuantitatif

Asumsi
Pertanyaan
Kuantitatif
Kualitatif
ontologis
Apakah sifat dasar realitas ?
Realitas bersifat obyektif dan singular, terpisah dari peneliti
Realitas bersifat subyektif, terlihat oleh partisipan dalam studi
epistimologis
Bagaiman hubungan antara peneliti dan yang diteliti ?
Peneliti independen dari yang diteliti
Peneliti berinteraksi dengan yang diteliti
Aksiologis
Bagaiman peranan dari nilai ?
Bebas nilai
Sarat nilai
retoris
Bagaimana penggunaan bahasa penelitian?
Formal, berdasarkan definisi, menggunakan bahasa kuantitatif
Informal, mengembangkan, menggunakan bahasa kualitatif
Sumber: Gumilar Rusliwa Somantri, jurnal Fakultas Ilmu Sosial, UI
Menurut Sugiyano, mengemukakan beberapa perbedaan, antara lain : Perbedaan Aksioma

Aksioma dasar
Kuantitatif
Kualitatif
Sifat realitas
Dapat diklasifikasikan, konkrit,terukur
Holistic, dinamis, hasil konstruksi dan pemahaman
Hub.peneliti dan yang dieliti
Independen
Interaktif dengan sumber
Hub.variabel
Sebab-akibat
Timbale balik
Kemungkinan generalisasi
Cenderung menbuat generalisasi
Dalam ikatan konteks dan waktu
Peranan nilai
Cenderung bebas nilai
Terikat nilai yang dibawa peneliti






D.    Kesimpulan
1)      Metode penelitian kulitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitaif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
2)      Adapun karekteristik penelitian kualitatif sebagai berikut :
a.    Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data
b.    Memiliki sifat deskriptif analitik
c.    Tekanan pada proses bukan hasil
d.   Bersifat induktif
e.    Mengutamakan makna
3)      Langkah-langkah dalam penelitian kualitatif menurut Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D adalah sebagai berikut :
a.       Deskripsi
b.      Reduksi atau Fokus
c.       Section
d.      Kesimpulan
4)      Perbedaan :

Aksioma dasar
Kuantitatif
Kualitatif
Sifat realitas
Dapat diklasifikasikan, konkrit,terukur
Holistic, dinamis, hasil konstruksi dan pemahaman
Hub.peneliti dan yang dieliti
Independen
Interaktif dengan sumber
Hub.variabel
Sebab-akibat
Timbale balik
Kemungkinan generalisasi
Cenderung menbuat generalisasi
Dalam ikatan konteks dan waktu
Peranan nilai
Cenderung bebas nilai
Terikat nilai yang dibawa peneliti



































DAFTAR PUSTAKA


Haryanto, Metode Penelitian Kualitatif, 2012
Haris, Herdiansyah, Metodologo Penelitian Kualitatif untuk Imlu-Ilmu Sosial, Jakarta, Salemba Humanika
Saryono, Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Bidang Kesehatan, Yogyakarta, Nuha Medika, 2010
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung, Alfabeta, 2013



[1]  Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2013, Hal. 2
[2] Ibid, Hal. 7
[3] Ibid, Hal.9
[4] Haris, Herdiansyah, Metodologo Penelitian Kualitatif untuk Imlu-Ilmu Sosial, Jakarta, Salemba Humanika, Hal. 25
[5] Saryono, Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Bidang Kesehatan, Yogyakarta, Nuha Medika, 2010, Hal. 35
[6] Haryanto, Metode Penelitian Kualitatif, 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar