Selasa, 18 Desember 2012

Al-Hadi & Al-Mahdi


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
            Dalam pemerintahan Islam, banyak khalifah yang dibaiat untuk menjadi pemimpin umat muslim. Di mulai dari kepemimpinan khulafa’ur rasyidiin, Bani Umayyah, diteruskan oleh Bani Abasyiyyah, dan khilafah setelahnya.
            Maka seorang mahasiswa Universitas Islam khususnya perlu mengetahui tentang sejarah agamanya, dan salah satunya adalah mengetahui tentang sejarah kepemimpinan dalam peradaban awal Islam, nama-nama kholifahnya, kepemerintahannya, dan hal-hal yang bersangkutan dengan hal tersebut. Hal ini ditujukan kepada mahasiswa untuk lebih mengetahui dan mendalami keadaan dalam lingkup Islam.

1.2 Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis akan membahas hal-hal berikut ini :
1.    Siapakah Abu Jafar Abdullah bin Muhammad Al Mansur dan apakah peranannya ?
2.    Sipakah Abbas bin Abdul-Muththalib dan apakah peranannya ?

1.3 Tujuan Penulisan
            Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka penulisan ini ditujukan untuk :
1.      Mengetahui biografi Abu Ja’far bin Muhammad beserta peranannya.
2.      Mengetahui biografi Abbas bin Abdul-Muthalib bserta peranannya.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pembahasan
2.1.1 Abu Jafar Abdullah bin Muhammad Al Mansur (712775)
1. Biografi Abu Jafar Abdullah bin Muhammad Al Mansur
Merupakan Khalifah kedua Bani Abbasiyah. Ia dilahirkan di Al-Humaymah, kampung halaman keluarga Abbasiyah setelah migrasi dari Hijaz pada tahun 687-688. Ayahnya adalah, Muhammad, cicit dari Abbas, sedangkan  ibunya bernama Salamah Al-Barbariyah, ia adalah wanita dari suku Barbar.Ia dibaiat sebagai khalifah karena penobatannya sebagai putera mahkota oleh kakaknya, As-Saffah pada tahun 754, dan berkuasa sampai 775. Pada tahun 762 ia mendirikan ibukota baru dengan istananya yang bernama Madinat As-Salam, yang kemudian menjadi Baghdad.

2. Masa pemerintahan
Setelah kematian saudarannya, Al-Abbas, Al-Mansur memerintah pemerintahannya dengan keras. Kemudian ia menyusun pembunuhan terhadap Abu Muslim pada tahun 755, Abu Muslim adalah jenderal yang telah memimpin pasukan Al-'Abbas dan menang terhadap keluarga Umayyah dalam perang saudara ke-3. Ia berusaha memastikan bahwa keluarga Abbasiyah ialah yang tertinggi dalam urusan Negara dan kedaulatannya atas Khilafah akan tidak diragukan lagi.
Selama masanya, karya sastra dan ilmiah di Dunia Islam mulai muncul, didukung toleransi terhadap orang-orang Persia dan kelompok lain. Munculnya Shu'ubiya di antara sarjana Persia terjadi selama masa pemerintahan Al-Mansur sebagai akibat hilangnya sensor atas Persia. Shu'ubiya merupakan gerakan sastra antara orang Persia yang menunjukkan kepercayaan mereka bahwa seni dan budaya Persian lebih tinggi daripada Arab.
Mungkin yang lebih penting daripada munculnya ilmu pengetahuan Persia ialah masuknya orang non-Arab ke dalam Islam. Secara aktif Bani Umayyah mencoba mengecilkan jumlah masuknya agar melanjutkan pungutan jizyah, atau pajak terhadap non-Muslim. Dinyatakan bahwa Al-Mansur memandang ekspansi Islam di antara daerahnya pada 750. Sekitar8% penduduk negaranya itu Muslim. Ini menjadi 2 kali lipat, menjadi15% dari akhir masa Al-Mansur.
Al-Mansur meninggal pada 775 dalam perjalanannya ke Makkah untuk berhaji. Namun tidak di ketahui dimana letak makamnya yang pasti. Ia dimakmkan di salah satu ratusan batu nisan untuk menyembunyikan badannya dari orang-orang Umayyah. Lalu ia digantikan putrnyaAl-Mahdi.Ia wafat pada usia 63 tahun dan memerintah selama ± 22 tahun lamanya. Jenazahnya di kebumikan di ibu kota Bagdad.

2.1.1        Abdullah Ibnu Abbas (566-653)
1.      Biografi
Abbas adalah paman dan Sahabat dari Nabi Muhammad. Keturunan dari Abbas-lah yang menjadi golongan khalifah yang dikenal dengan nama Bani Abbasiyah yang pernah berkuasa di Baghdad.Abbas memiliki 5 orang keturunan, diantaranya adalah :
  1. Abdullah bin Abbas, yang kerap disebut pula Ibnu Abbas. Dia pernah menjadi gubernur di Basrah pada masa kekuasaan Khalifah Ali bin Abi Thalib. Dia meninggal dan dikuburkan di Thaif, Arab Saudi.
  2. Ubaidillah bin Abbas, pernah menjadi gubernur di Yaman pada masa kekuasaan Khalifah Ali bin Abi Thalib dan dikuburkan di Madinah.
  3. Fahdl bin Abbas, dikuburkan di Syam.
  4. Qutsam bin Abbas, pernah menjadi gubernur di Bahrain pada masa Ali bin Abi Thalib dan dikuburkan di Samarkand
  5. Ma'bad bin Abbas, pernah menjadi gubernur di Mekkah pada masa kekuasaan Khalifah Ali bin Abi Thalib dan dikuburkan di Afrika
Kejadian-kejadian yang lain selama masa hidupnya adalah sebagai berikut :
Sementara tumbuh dewasa, ia berada di samping Muhammad melakukan berbagai layanan seperti mengambil air untuk wudhu. Dia akan shalat dengan Muhammad dan mengikuti dia di majelis itu, perjalanan dan ekspedisi. Muhammad sering menggambar dia dekat, menepuk bahu dan berdoa, "Ya Allah Ajarkan dia (pengetahuan)!Kitab ", dan Ibnu Abbas mengabdikan hidupnya untuk mengejar pembelajaran dan pengetahuan. Ibnu Abbas terus mengikuti Muhammad, menghafal dan belajar ajaran-Nya .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar